Dilema



Antara kuliah dan mengikuti organisasi, manakah yang akan saya pilih? Pertanyaan itu mulai mengganggu pikiran saya sebagai seorang mahasiswa yang masih fokus menuntut ilmu di Universitas terkemuka di Buleleng. Saya terperangkap dalam dilema. Saya bingung. Keraguan mengambil keputusan itu, membuatku berada di persimpangan. Rasa percaya diri saya terkikis ketika keyakinan ini terbelenggu oleh rasa ragu. “Saya takut kuliahku terbengkalai,” bathinku. Mungkin, sebagian besar mahasiswa sependapat dengan saya. Mereka akan memilih diam di zona nyaman, dan hidup tenang tanpa beban setiap hari. Hal itu sempat tersirat dibenak saya juga dan menjadi benalu ketika diri ini ingin maju. Saya pun berusaha hapuskan pikiran itu.

Saya ingin mencoba hal baru. Saya tak ingin terus seperti ini, diam tanpa guna hidup tanpa arti. Saya ingin memiliki “nilai”, baik bagi kampus, keluarga serta masyarakat. Saya yakinkan diri. Ini adalah pilihan saya. Saya tahu, pilihan adalah konsekuensi. Apa pun yang kita pilih mengandung resiko. Einstein pernah berkata, “Ada dua cara menjalani hidup, yaitu menjalaninya dengan keajaiban-keajaiban atau menjalaninya dengan biasa-biasa saja“ Dan saya memilih menjalani hidup dengan keajaiban-keajaiban itu dengan memberanikan diri untuk ikut berorganisasi. Saya tak ingin terlalu larut dalam keraguaan ini. Karena keraguan dan ketakutan adalah musuh diri yang paling besar. Saya tak ingin hidup yang biasa, saya ingin memanfaatkan masa muda saya dengan ikut menjadi anggota organisasi kemahasiswaan. Walaupun saya akui menjadi anggota organisasi kemahasiswaan itu sangat sulit, tapi di sanalah tantangannya. Ibarat pantun usang, berakit-rakit kehulu, berenang-renang ke tepian, bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian. Tidak dipungkiri bahwa apapun membutuhkan pengorbanan termasuk ikut berorganisasi, entah itu uang, waktu, dan tenaga. Namun bagi saya, semua itu akan terlunaskan oleh pengalaman-pengalaman berharga yang akan didapatkan nantinya. Pengalaman dan pengetahuan adalah kekuatan. Artinya banyak orang mencapai sukses karena pengetahuan dan pengalaman yang dimilikinya.

Jangan memandang, ikut organisasi itu hanya sebagai penghambat untuk berprestasi di bidang akademik. Tidak! Tapi pandanglah ikut organisasi kemahasiswaan sebagai wadah yang pas untuk belajar memanajemen diri sendiri. Jangan pernah mengatakan,”Ah! Saya tak punya waktu berorganisasi, tak ada gunanya.” Orang yang mengatakan itu adalah orang yang pemalas dan belum tahu apa manfaat dari berorganisasi tersebut.

Perlu diketahui, ada beberapa manfaat yang saya dapatkan selama ikut berorganisasi. Yang pertama, saya bisa mengaktualisasikan diri dan menunjukkan kreativitas yang saya miliki. Yang kedua, saya akan memiliki kemampuan lebih dibandingkan dengan mereka yang tidak ikut berorganisasi. Yang ketiga, dengan aktif dalam organisasi kampus, saya akan mampu membangun karakterku yang matang dalam berpikir, pandai dalam bersosialiasasi dan kritis dalam menyingkapi permasalahan. Dan yang keempat, saya bisa melatih soft skill di luar perkuliahan yaitu memiliki kepribadian yang matang serta terbiasa mengambil keputusan cepat dan tepat. Itulah nilai positif yang akan saya dapatkan ketika mengikuti organisasi kemahasiswaan.
Apakah anda tak tergiur?

Saya tahu kuliah itu penting dan harus dinomorsatukan. Saya pun juga berpikiran sama dengan anda. Siapa yang tak ingin IP-nya diatas tiga? Siapa yang tak ingin berprestasi di bidang akademik? Semuanya pasti mau. Namun, kita akan serasa memasuki dunia berbeda, dengan orang yang berbeda, kesibukan berbeda, dan mendapat ilmu yang berbeda dengan ikut suatu organisasi. Jangan menjadikan kuliah sebagai alasan mutlak. Belajar itu tak hanya di dalam kelas. Di luar sana, masih banyak pengetahuan yang belum kita ketahui. Dengan ikut organisasi kemahasiswaan, anda akan mendapat pengetahuan.
Jadi, ikutlah organisasi yang anda suka, apa saja asalkan kegiatannya positif dan tidak mengganggu kuliah. Ingatlah sekali anda memulai sesuatu maka anda harus mengakhiri dengan gemilang, tanpa setengah hati maupun ragu-ragu. Pilihan dan sikap anda sekarang sangat menentukan nilai anda dalam mengarungi kehidupan ini. Banyak orang mengira bahwa sikap adalah hal sepele yang begitu saja mudah diabaikan. Tapi jangan salah, sikap kita menentukan nasib kita ke depan. Dan satu hal lagi yang perlu diingat, saat mengikuti suatu organisasi janganlah sekali-kali kita mengharapkan apa yang akan kita dapat tetapi berpikirlah apa yang dapat kita berikan entah itu tenaga, waktu, atau materi.